Genarator DC
Sejak pertengahan abad yang lalu sudah dikenal
adanya elektronika pada system militer, mulai dari alat elektronika yang
sederhana sampai alat elektronika yang rumit. Kita bisa ambil salah satunya
adalah generator. Generator adalah pemanfaatan perubahan energy dari energy listrik
ke energy gerak. Generator sendiri terdiri dari dua jenis motor generator yang
pada umumnya digunakan yaitu generator AC dan generator DC, pada artikel
kali ini kita akan mempelajari tentang
prinsip kerja dari generator DC dan mekanisme pembangkitannya. Sebelum kita
mempelajari tentang apa itu generator DC dan bagaimana mekanisme
pembangkitannya? kita harus mempelajari tentang EMF (Eletron
Mobile Force) atau kalo di indonesiakan maksudnya adalah bangkitan
sederhana dari gaya perpindahan elektron , energi mekanik pada
kawat atau konduktor yang bergerak memutus garis-garis gaya medan magnet akan
menghasilkan EMF pada konduktor, menggerakan kawat pada satu arah akan
menghasil EMF menuju arah tertentu, dan menggerakkan kawat kearah yang
berlawanan akan menghasilkan EMF menujun arah yang sebaliknya, dan menggerakkan
kawat kearah harizontal tidak akan menimbulkan EMF karena tidak ada garis gaya
medan magnet yang terputus.
Untuk mengilustrasikan aliran arus yang terjadi kita dapat menggunakan cara
konvensional, dengan arus yang bergerak menjauhi kita dapat dilambangkan dengan
x (cross) dan arus yang bergerak mendekati kita dapat dilambangkan dengan
titik. Pembangkitan EMF juga dapat dilakukan dengan memutar armatur pada
medan magnet statis diantara dua mgnet dengan kutub nagnet yang berlawan, hal
ini akan mengkasilkan dua arah EMF yang yang berlawanan secara bergantian,
karena sisi armatur akan memutus medan magnet dari bawah dan atas secara
bergantian.
EMF yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. kuat medan
magnet atau yang ekuivalen dengan jumlah garis gaya medan magnet yang terbentuk
(B).
2. Panjang
konduktut yang memutus medan magnet (l)
3. Kecepatan gerak
dari konduktor (v)
Sehingga dapat dirumuskam sebagai berikut:
e = B x l x v
dan dapat disimpulkan, menambah kuat medan
magnet atau menambah panjang dari konduktor atau mempercepat gerak konduktor
memotong medan magnet akan dapat meningkatkan EMF yang terbentuk.perumusan ini
hanya berlaku jika kawat konduktor bergerak dalam garis lurus, atau dengan kata
lain pemutusan garis dengan magnet dengan jumlah yang sama pada setiap
gerakannya. Tetapi pada mesin yang sebenarnya konduktor tidak bergerak dalam
garis lurus melainkan bergerak secara rotasi.
Ketika konduktor bergerak sera melingkar, jumlah garis medan magnet yang
terputus adalah bervariasi tergantung pada posisi dari konduktor. Pada saat
kondutor derada diatas atau di bawah dari medan magnet, maka tidak ada garis
gaya magnet yang terpotong sehingga tidak ada EMF yang timbul. Tetapi pada saat
konduktor berputar jumlah garis gaya medan magnet yang terpotong akan bertambah
dan EMF maksimum yang ditimbulkan adalah pada jumlah pemotongan gaya medan
magnet maksimum yaitu pada sudut 90o dan 270o . artinya
ketika konduktor berputar 360o secara mekanik akan menghasilkan 360o
EMF secara elektrik. Sehingga besar EMF yang terbentuk bergantung pada posisi
sudut dari konduktor, dan dapat diformulasikan menjadi:
e = B.l.v.sin θ
sehingga arus yang di hasilkan secara internal
oleh semua generator adalah dalam bentuk gelombang sinus atau arus bolak-balik
(AC), dan untuk mendapatkan keluaran arus searah (DC) kita perlu menambahkan
komutataor, sehingga EMF yang digunakan hanya satu arah saja.
Gelombang DC yang terbentuk masih sangat kasar
karena hanya menggunakan satu armatur saja. Dan untuk memperlahus gelombang
yang dihasilkan oleh genarator, bisa dilakukan dengan menambah jumlah armatur
atau dengan menambah jumlah magnet sehingga medan magnet yang akan terpotong
akan semakin banyak.
Permasalahan yang selalu muncul pada setiap generator adalah berpindahnya garis
netral (EMF=0), hal ini terjadi karena ketika armatur berputar memotong medan
magnet, ia akan bergesekan dengan medan magnet dan akan menimbulkan medan
magnet baru yang dapat merusak medan magnet yang sebenarnya. Ada dua cara untuk
mengatasi masalah ini yaitu dengan mengatur ulang posisi sumbu putar armatur
atau dengan menambah magnet baru diantara kedua magnet yang ada sebelunya,
sehing medan magnet baru akan memperbaiki medan magnet yang awal.
Generator DC bisa dibuat dengan menggunakan medan elektro magnetik atau dengan
menggunakan magnet permanen, magnet permanen biasanya digunakan untuk alat-alat
yang kecil misalnya generator pada telephone, untuk keperluan yang lebih besar
bisa menggunakan generator dengan elektro magnet.
DC generator dapat disimbolkan dengan lambang induktor, generator dengan
menggunakan medan elektro magnet dapat diklasifikasikan berdasar posisi
induktor menjadi:
a)
Bangkitan secara terpisah, ketika induktor
berada diluar sistem generator.
b)
Bangkitan secara mandiri, ketika induktor
berhubungan langsung dengan generator.
Dan dapat pula diklasifikasikan berdasarkan
jenis rangkaian:
a)
Rangkaian seri (series wound), pengaturan
tegangannya sangat buruk.
b)
Rangkaian paralel (shunt wound), pengaturan
tegangan sangat baik tetapi pengaturan arusnya sangat buruk.
c)
Rangkaian gabungan seri dan paralel (compound
wound), mengkombinasikan antara rangkaian seri dan paralel, sehingga arus dan
voltasenya menjadi stabil terhadap perubahan beban.
Generator DC adalah pemanfaatan perubahan
energi mekanik menjadi energi listrik, jika kita menggunakan out put dari
generator sebagi in put dan dialirkan listrik, maka generator tersebut akan
beralih fungsi menjadi motor DC. Fenomena ini dapat di ilustrasikan sebagai
berikut, apabila konduktor yang berada dalam medan magnet dialiri arus listrik,
maka akan terjadi polaritas pada konduktor, kutub utara magnet akan menarik
kutub selatan kawat dan menolak kutub utaranya. Hal ini akan menciptakan
pergerakan yang arahnya tergantung pada arah medan magnet, dengan merubah polaritas
dari baterai maka kawat akan bergerak kearah yang berlawanan. Konduktor
bergerak kerah medan magnet yang lemah, ketika medan dibawah konduktor lebih
kuat dari pada medan diatas konduktor, maka konduktor akan bergerak keatas,
tetapi ketika polaritas baterai dirubah maka kondisi yang terjadi akan
berlawanan. Hal ini yang menjadi dasar armatur dapat bergerak, tetapi ketika
armatur yang digunakan hanya satu maka posisi armatur akan berada sejajar
dengan garis netral medan magnet, maka diperlukan armatur tambahan untuk
membuat komutator berputar secara kontinyu.
Ketika suatu konduktor bergerak dengan energi
mekanik dalam medan magnet maka akan ada EMF yang muncul, inilah yang dimaksud
dengan EMF generator. Selanjutnya EMF akan mengalir pada konduktor yang disebut
dengan CEMF (Conductor Electro Mobile Force), peningkatan CEMF akan
meningkatkan kecepatan perputaran motor. Pengaruh CEMF terhadap kerja motor DC
pada kenyataanya adalah sebagi merikut:
- Motor yang menggunakan rangkaian pararel pada perputaran awalnya memiliki kecepatan yang kurang akan tetapi pada perputaran motornya mempunyai kestabilan, apabila di lakukan pembebanan maka pembebanan tersebut tidak akan mempengaruhi kecepatan putar motor akan tetapi sangat berpengaruh pada konsumsi arus listrik yang masuk.
- Motor yang dirangkai secara seri akan memiliki kecepatan (gaya) putar awal (starting) yang baik, kecepatan rotasi akan terus meningkat hingga dapat menyebabkan kerusakan pada motor. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan beban pada motor yang berfungsi sebagai kontrol putar.
- Motor yang dirangkai secara ganda adalah motor gabungan antara rangkaian seri dan pararel, motor ini memiliki kecepatan awal yang amat baik dan kestabilan putaran motor yang baik pula. Dengan pengawalan atau pada waktu starter menggunakan rangkaian seri bertujuan untuk pengawalan motor yang baik dan pada saat motor hidup menggunakan rangkaian pararel agar motor berputar secara stabil.